Senin, 26 Desember 2016

Pancasila Seecara Etimologi


1. Pancasila Secara Etimologis
Secara etimologi Pancasila berasal dari bahasa Sansakerta dari India, menurut Muhammad Yamin dalam bahasa Sansakerta kata Pancasila memiliki dua macam arti leksikal, yaitu:
Panca artinya ‘lima’; Syila artinya ‘batu sendi, alas, dasar’.
Syiila artinya peraturan tingkah laku yang baik/ senonoh secara etimologis kata Pancasila berasal dari istilah Pancasyila yang memiliki arti secara harfiah dasar yang memiliki lima unsur. Dalam buku  Sutasoma yang dikarang oleh Empu Tantular, Pancasila ini mempunyai arti lima kesusilaan (Pancasila Karma), yaitu:
a. Tidak boleh melakukan kekerasan
b. Tidak boleh mencuri
c. Tidak boleh berjiwa dengki
d. Tidak boleh berbohong
e. Tidak boleh mabuk minuman

Menurut Muhammad Yamin perkataan Pancasila, telah menjadi istilah hukum, yang dipakai oleh Bung Karno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 tentang sila yang kelima. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa Sansakerta perkataan “berbatu sendi yang lima” (Consisting of 5 roels) Pancasila dengan huruf Dewanagari, dengan huruf “I” panjang bermakna “lima peraturan tingkah laku yang penting.”
Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam kepustakaan Budha di India pada kiab Suci Tri Pitaka yang terdiri dari 3 macam buku besar yang terdiri dari,  Suttha Pitaka, Abhidama Pitaka dan Vinaya Pitka. Ajaran-ajaran moral yang terdapat dalam agam Budha:
a. Dasasyiila
b. Saptasyiila
c. Pancasyiila
Ajaran Pancasila menurut Budha adalah merupakan 5 aturan (larangan ) atau five moral principles Pancasila berisi 5 larangan/pantangan itu menurut isi lengkapnya:
1) Panati pada Veramani
Sikhapadam sama diyani artinya, jangan mencabut nyawa makhluk hidup atau dilarang membunuh.

2) Dinna dana Veramani
Sikhapadam sama diyani artinya, janganlah mengambil barang yang tidak diberikan maksudnya dilarang mencuri.

3) Kemashu Micchacara Veramani
Sikhapaadam sama diyani artinya, janganlah berhubungan kelamin maksudnya,  dilarang Berzina.

4) Musawada Veramani
Sikhapadam sama diyani artinya, janganlah berkata palsu atau dilarang berdusta.

5) Sura Meraya Masjja Pamada Tikana Veramani
Artinya, jangan meminum minuman yang menghilangkan pikiran maksudnya, dilarang meminum minuman keras. (Zainal Abidin, 1958: 361)
Perkataan Pancasila ditemukan dalam keropak Negara Kertagama,  yang berupa kakawin (syair pujian) dalam pujangga Istana bernama Empu Prapanca pada tahun 1365 kita temukan dalam surga 53 bait ke dua. Setelah Majapahit runtuh dan agama Islam mulai tersebar ke seluruh Indonesia maka sisa-sisa pengaruh ajaran moral Budha (Pancasila) masih dikenal dalam masyarakat Jawa yang disebut dengan 5 larangan/Lima pertentangan “moralitas, yaitu dilarang:
a. Mateni artinya membunuh.
b. Maling artinya mencuri.
c. Madon artinya berzina.
d. Main artinya berjudi.
e. Mabok artinya meminum-minuman keras atau menghisap candu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar