Senin, 26 Desember 2016

Manusia Layak berpendidikan

 Pendidikan memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk mengarungi kehidupan menuju kedewasaan, manusia perlu dipersiapkan melalui pendidikan yang diwariskan oleh orang tua atau generasi tua. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
            Manusia merupakan makhluk yang dapat dididik, memungkinkan untuk memperoleh pendidikan. Manusia merupakan makhluk yang harus dididik, karena manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, lahir tidak langsung dewasa. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan sesamanya.
Ada dua dasar yang mendasari manusia harus dididik atau mendidik.
a.        Dasar Biologis
Pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya
1.      Anak manusia tidak dilengkapi insting yang sempurna untuk dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi lingkungan
2.      Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai persiapan untuk dapat secara tepat berhubungan dengan lingkungan secara konstuktif
3.      Awal pendidikan terjadi setelah anak manusia mencapai penyesuaian jasmani (anak dapat berjalan sendiri, dapat makan sendiri, dapat menggunakan tangan sendiri)
b.        Dasar Sosio-Antropologi
Peradaban tidak terjadi dengan sendirinya dimiliki oleh setiap anggota masyarakat.
1.        Setiap anggota masyarakat perlu menguasai budaya kelompoknya yang berupa warisan sosial atau budaya
2.       Masyarakat menginginkan kehidupan yang beradab

C.        Manusia sebagai Makhluk yang Dapat dididik
            Manusia merupakan makhluk yang dapat dididik, memungkinkan untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya akan berusaha untuk mengubah perilaku. Tetapi perilaku mana yang dapat terjangkau oleh pendidikan, karena hewan pun adalah makhluk yang berperilaku.
            Manusia belum selesai menjadi manusia, ia dibebani keharusan untuk menjadi manusia, tetapi ia tidak dengan sendirinya menjadi manusia, untuk menjadi manusia ia perlu dididik dan mendidik diri. ”Manusia dapat menjadi manusia hanya melalui pendidikan”, demikian kesimpulan Immanuel Kant dalam teori pendidikannya (Henderson, 1959). Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil studi M.J. Langeveld yang memberikan identitas kepada manusia dengan sebutan ”animal Educandum”  atau hewan yang perlu didik dan mendidik diri (M.J.Langeveld, 1980).
Langeveld  (180) merumuskan manusia sebagai ‘animal educandum’ manusia yang perlu dididik, agar ia dapat melaksanakan kehidupannya sebagai manusia, agar ia dapat melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri.
          Manusia (anak didik) hakikatnya adalah makhluk sosial, ia hidup bersama dengan sesamanya ini akan terjadi hubungan pengaruh timbal balik dimana setiap individu akan menerima pengaruh dari individu yang lainnya. Sebab itu, maka sosialitas mengimplikasikan bahwa manusia akan dapat dididik.

          Ada 4 prinsip antropologis yang melandasi kemungkinan manusia akan dapat dididik, yaitu :
1. Prinsip Potensialitas
2. Prinsip Dinamika
3. Prinsip Individualitas
4. Prinsip Sosialitas
Ada dua dasar yang mendasari manusia dapat dididik atau mendidik
a.        Dasar Biologis
Anak dilahirkan tidak berdaya tapi mempunyai potensi untuk berubah.
1.           Anak bersifat lentur
2.         Anak mempunyai otak yang besar dan berpermukaan yang luas
3.         Anak mempunyai pusat syaraf yang berfungsi berhubungan dengan perbuatan berpikir, sehingga terjadi penangguhan reaksi dalam menerima perangsang, maka terjadi belajar
b.        Dasar Psiko-Sosio-Antropologis
Keragaman dan kelebihan individu.
1.           Individu adalah unik, berbeda-beda, ada kelebihan dan kekurangan.
2.         Ada perbedaan penguasaan budaya
3.         Animal sociale, sehingga ada usah saling tolong menolong


 Referensi :
Sadulloh, Uyoh dkk. 2011. Pedagogik (ilmu mendidik). Bandung: Alfabeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar