Senin, 26 Desember 2016

Metode Historis

Metode Historis



Metode historis adalah cara mempelajari filsafat berdasarkan urutan waktu perkembangan pemikiran filsafat yang telah terjadi, sejak kelahirannya sampai saat ini, sepanjang dapat dicatat dan memenuhi syarat-syarat pencatatan dan penulisan sejarah. Dalam pencatatan sejarah ini terdapat periodesasi perkembangan pemikiran, mengenai berbagai masalah, yang bisa saja berbeda untuk setiap ahli, karena mereka memiliki bahan pertimbangan dan asumsinya sendiri-sendiri.
Terdapat pemahaman yang tidak sebenarnya tentang sejarah, ialah melihat sejarah sebagai kumpulan data tentang kejadian-kejadian tertentu pada waktu-waktu tertentu. Dengan pemikiran yang salah ini maka sejarah sering dinilai sebagai ilmu pengetahuan yang susah, berat, menguras daya ingat. Sebenarnya tidak demikian: memang dimulai dengan meyakini waktu, tempat, dan kejadian sebagai usaha pertama, tetapi dicari faktor korelasi dan penyebabnya, wujud dan maknanya, serta apa dampaknya terhadap kejadian lain di masa depan. Jadi meskipun berdasarkan pada masa lalu yang membutuhkan ingatan, sejarah juga memuat kaitan-kaitan logis dan mencari makna, selain arti, dan kemungkinannya untuk bisa menerangkan apa yang terjadi di masa depan: meramalkan masa depan dengan melihat kejadian di masa lalu.
Selain itu juga perlu diketahui, bahwa karena bahan yang dibicarakan adalah hakikat sesuatu, yang dibangun dari kemampuan nalar para filosof sendiri-sendiri, maka menjadi wajar kalau ada suatu pemikiran di beberapaabad yang lalu yang saat ini masih ada pengikutnya atau bangkit kembali sebagi filsafat lama dengan “nafas baru”.

Sumber: Wirahmihardja, Sutardjo A. 2009. Pengantar Filsafat. Bandung: PT Refika Aditama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar