Senin, 26 Desember 2016

alam pemikiran filsafat

Mengenal alam pemikiran filsafat



Socrates lahir bagaikan seekor lalat yang berdengung diatas kepala kerbau , sangat mengganggu dan menjengkelkan . Akan tetapi, dengungan dan teriakan socrates di setiap sudut keramaian membawa misi agar manusia mengenali dirinya . Dengan ungkapannya “kenalilah dirimu “. Ia berteriak di ruang publik sehingga banyak orang mendengar dan terpengaruh . Kaisar dan para elite politik lainnya merasa terganggu dengan teriakan socrates tersebut.



Teriakan socrates membangunkan kesadaran manusia untuk terbuka pada kebanaran dan mengenali diri sendiri sebagai manusia seungguhnya . Manusia yang merdeka , manusia yang mencintai kebijaksanaan dan manusia yang menghargai prinsip hidupnya , yaitu manusia yang senantiasa melawan arus untuk sampai pada hulu kebenaran, bukan menunggu di muara yang telah terkontaminasi oleh berbagai sampah dan cara yang tidak halal.



Socrates beranggapan bahwa nilai itu bersifat tetap dan pasti menuju pada tercapainya suatu norma yaitu norma yang bersifat mutlak dan abadi, suatu norma yang sungguh-sungguh ada dalam arti yang absolut . Tujuan hidup socrates adalah menemukan norma itu , yang ada di dalam manusia itu sendiri . Di usianya yang ke 70 tahun , ia di hukum mati oleh kaisar karena di anggap telah merusak pikirana nak-anak muda. Dalam dialog plato, apologia , socrates terus membela pentingnya filsafat , mempertahankan ketidak bersalahanya dan menunjukan ketidakadilan tuntutan itu.


Meskipun dipenjara socrates tetap memiliki kesempatan untuk melarikan diri, namun itu tidak di lakukannya . Crito sahabatnya datang dan mengatakan bahwa banyak sahabat socrates siap sedia dengan sejumlah uang sogokan dan jalan bebas serta satu tempat melarikan diri di tempat yang aman . Namun socrates menolak tawaran itu dengan jawaban yang tidak jelas dan membingungkan sahabatnya . Bagi socrates mengejar kebahagiaan dengan cara melarikan diri dari penjara itu merupakan tindakan yang tidak bermoral , ia menegaskan bahwa kesenangan pribadinya pada hakikatnya merupakan suatu hal yang tidak penting . Oleh karena ketidak adilan yang menimpa dirinya da perlakuan buruk kaisar padanya tidak dapat dijadikan alasan baginya untuk melarikan diri dan menolak vonis hukuman mati.



Daftar Pustaka



Fautanu, Idzam . 2012. Filsafat Ilmu. Jakarta: Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar